“PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGATERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN JASMANI SISWA
SMA TUNAS
LUHUR
PAITON”
TUGAS
AKHIR (TA)
“Diajukan untuk memenuhi sebagian
persyaratan kenaikan kelas XII”
Disusun oleh :
M.RIZAL
KHUSNUL ROFIKI
Kelas/Jurusan:
XI-IPS
SMA
TUNAS LUHUR (Full Day School)
Jln. Kotaanyar-Sumberanyar-paiton-probolinggo
Tahun
20012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan awal untuk pondasi pendidikan. Selanjutnya, sebagai upaya mencapai
tujuan membina dan mengarahkan bangsa Indonesia agar menjadi manusia yang
seutuhnya, yang siap menghadapi halangan atau hambatan demi tercapainya
kesejahteraan bersama. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan
secara umum sebagai pendidik sekolah, maka pendidikan jasmani juga memiliki
tujuan yang mudah dicapai.
Tujuan
pendidikan jasmani adalah untuk mewujudkan aspek keterampilan dan aspek jasmani
pada peserta didik SMA Tunas Luhur Paiton yang terdiri dari berbagai macam
kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan kegiatan olahraga seperti
voli, basket, tapak suci, dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan
estrakurikuler tersebut, diharapkan prestasi siswa dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani akan lebih baik. Fungsi pendidikan mengembangkan bakat
perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi masyarakat. Khususnya di sini dalam
pendidikan jasmani atau olahraga. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi
partisipasi dalam pemilihan ekstrakurikuler.
Kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar mata pelajaran dan dapat membantu
siswa-siswi mencapai bakat minat siswa-siswi tersebut. Bukan hanya itu,
kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berwenang di sekolah atau madrasah. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler
tersebut adalah mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab siswa-siswi
untuk mencapai suasana rilek dan santai bagi siswa-siswi tersebut.
Pendidikan
jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang maupun perorangan atau anggota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani
untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesejahteraan jasmani, dan kesegaran
jasmani. Ada beberapa pendapat tentang pendidikan jasmani yang bertujuan untuk
mengembangkan fisik, mental, dan emosi. Dapat juga dianggap proses pendidikan
tentang dan melalui aktivitas jasmani, seperti permainan, dan olahraga.
Pendidikan jasmani merupakan program aktivitas jasmani yang medianya
menggunakan gerak tubuh.
Sebagian
dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu secara organik, neuromoskular, perseptual, kognitif, sosial, dan emosional dalam kerangka sistem
pendidikan nasional. Kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran ini
dilaksanakan sekolah agar tidak mengganggu proses pembelajaran sisiwa-siswi dan
juga untuk memperluas wawasan siswa-siswi tersebut.
Fenomena
ini mungkin juga dapat ditemui di SMA Tunas Luhur Paiton. Hal ini
membuatpeneliti mengambil judul “Pengaruh
Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton”
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan permasalahan di atas dapat di buat suatu rumusan masalah
sebagai berikut yaitu :
Adakah pengaruh
kegiatan estrakurikuler
olahraga terhadap prestasi pendidikan jasmani siswa-siswi SMA Tunas Luhur Paiton?
1.3 Batasan Masalah
Pada
penelitian ini, penulis memberikan batasan-batasan penelitian. Penulis hanya
melakukan penelitian yang terfokus pada:
1. Siswa
SMA Tunas Luhur Paiton yang mengikuti ekstraurikuler (yang mengikuti
ekstrakurikuler)
2. Ekstrakurikuler
meliputi voli, basket, dan tapak suci.
3. Prestasi
belajar siswa pada pelajaran pendidian jasmani.
1.4
Tujuan
Penelitian
Adapun
yang menjadi tujuan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Untuk
mengetahui pengaruh kegiatan estrakurikuler olahraga terhadap prestasi
pendidikan jasmani siswa-siswi SMA Tunas Luhur Paiton.
1.5
Manfaat
Penelitian
Hasil
penelitian ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Siswa : mendorong siswa untuk mengikuti
ekstrakurikuler.
2.
Guru : menjadikan guru lebih dalam
mengajarkan ekstrakurikuler
agar siswa lebih banyak yang tertarik untuk
mengikuti ekstrakurikuler tersebut.
3.
Peneliti : pengembangan teori dan konsep yang
dimiliki untuk diterapkan di lapangan.
1.6
Hipotesis
Hipotesis
dalam penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler sangatlah mempengaruhi
prestasi belajar siswa khususnya pelajaran
olahraga. Pengaruh ini dapat kita lihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti
suatu ekstrakurikuler, semakin
tinggi pula nilai ekstrakurikuler yang diberikan oleh pembimbing
ekstrakurikuler tersebut. Sehingga nilai dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani akan sangat tinggi.
BAB
II
DASAR TEORI
2.1 Pendidikan Jasmani
2.1.1 Pengertian
Pendidikan Jasmani
Pendidikan merupakan awal untuk pondasi pendidikan.
Selanjutnya, sebagai upaya mencapai tujuan membina dan mengarahkan bangsa
Indonesia agar menjadi manusia yang seutuhnya, yang siap menghadapi halangan
atau hambatan demi tercapainya kesejahteraan bersama. Di dalam
intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia
yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani adalah sangat
penting, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam
aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk
membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang
hayat.
Pendidikan
Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai
(sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.Dengan
Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya
dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inofatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman
terhadap gerak manusia.
Dalam proses
pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan mengajarkan berbagai
keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga,
internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta
pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teori, namun melibatkan unsur
fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam
pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik,
sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran paedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya
Pendidikan Jasmani, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi
manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang
searah denganperkembangan zaman.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara
umum sebagai pendidik sekolah, maka pendidikan jasmani juga memiliki tujuan
yang mudah dicapai. Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk mewujudkan aspek
keterampilan dan aspek jasmani pada peserta didik SMA Tunas Luhur Paiton yang
terdiri dari berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan
kegiatan olahraga seperti voli, basket, tapak suci, dan lain sebagainya. Dengan
adanya kegiatan estrakurikuler tersebut, diharapkan prestasi siswa dalam mata
pelajaran pendidikan jasmani akan lebih baik. Fungsi pendidikan mengembangkan
bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi masyarakat. Khususnya di sini
dalam pendidikan jasmani atau olahraga. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi
partisipasi dalam pemilihan ekstrakurikuler.
2.2 Kegiatan Ekstrakurikuler
2.2.1 Pengertian
Ekstrakurikuler
Peran pendidikan harus dipahami bukan
saja dalam konteks mikro (kepentingan anak didik yang dilayani melalui proses
interaksi pendidikan), juga dalam konteks makro, yaitu kepentingan masyarakat
dalam hal ini termasuk kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang berada diluar jam
pelajaran sekolah, artinya bisa diadakan dilingkungan masyarakat itu sendiri.
Techonly (2009) mengemukakan bahwa: Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan, minat mereka melalui kegiatan
yang secara khusus di selenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah /madrasah.
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki manfaat yang sangat baik bagi siswa yaitu
untuk mengembangkan potensi,bakat minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga dan masyarakat.
Sedangkan tujuan diselenggarakannya kegiatan ekstrakurikuler disekolah yaitu untuk:
a. Menyediakan
sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan, minat mereka.
b. Menyelenggarakan kegiatan yang
memberikan kesempatanpeserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui
kegiatan mandiri atau kelompok.
Oleh karena itu pendidikan selain terjadi disekolah
juga terjadi di lingkungan masyarakat itu sendiri, maka pendidikan khususnya
seperti kegiatan ekstrakurikuler harus mampu memperhitungkan individualitas atau
karakteristik perbedaan antar individu peserta didik. Demikian halnya apa yang
terjadi pada pembinaan pendidikan jasmani disekolah, dimana tujuannya adalah
bersifat mendidik, sehingga dalam prosesnya aktivitas jasmani harus merupakan
wahana atau pengalaman belajar bagi siswa. Melalui pengalaman itulah peserta
didik tumbuh dan berkembang dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ekstrakurikuler mencakup pengembangan pribadi secara menyeluruh.
Maksudnya pembinaan tertuju bukan sekedar aspek jasmani saja, tetapi aspek mental dan rohaniah. Secara
spesifik tujuannya melalui aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral
spiritual.
2.2.2
Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler seperti yang di kemukakan oleh Techonly13 (2009)
antara lain adalah:
a.
Pengembangan,
yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan
minat mereka.
b.
Sosial, yaitu
fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangka kemampuan dan rasa tanggung jawab social peserta
didik.
c.
Rekreatif, yaitu
fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rilek, menggebirakan dan menyenangkan bagi
peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d.
Persiapan karir,
yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Dari empat fungsi ekstrakurikuler tersebut di atas, jelaslah terlihat bahwa ekstrakurikuler tidak kalah penting dengan kegiatan intrakurikuler. Bisa dikatakan pendidikan seseorang menjadi cacat
jika hanya menjalani kegiatan intrakurikuler saja tanpa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
2.2.3
Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
Terdapat beberapa prinsip suatu kegiatan sehingga
kegiatan tersebut bisa digolongkan dalam jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain yaitu:
a.
Individual,
yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta
didik masing-masing.
b.
Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara
sukarela peserta didik.
c.
Ketertiban
aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara
penuh.
d.
Menyenangkan,
yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta
didik.
e.
Etos kerja,
yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja
dengan baik dan berhasil.
f.
Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
2.2.4 Jenis
Kegiatan Ekstrakurikuler
Jenis ekstrakurikuler dapat di kelompokkan ke dalam empat jenis kegiatan
yaitu:
a.
Krida, meliputi
kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja
(PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA)
b.
Karya Ilmiah,
meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR),kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian.
c.
Latihan /lomba
keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya,
cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan.
d.
Seminar,
lokakarya, dan pemeran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan,
kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.
2.2.5 Format Kegiatan Ekstrakurikuler
Terdapat lima format dalam kegiatan ekstrakurikuler. Format tersebut yaitu:
a.
Individual,
yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.
b.
Kelompok, yaitu
format kegiatan yang diikuti kelompok-kelompok pesrta didik.
c.
Klasikal, yaitu
format kegiatan yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.
d.
Gabungan, yaitu
format kegiatan yang diikuti oleh peserta didik
antarkelas/antarsekolah/madrasah.
e.
Lapangan, yaitu
format kegiatan yang diikuti seorang atau peserta didik melalui kegiatan di
luar keles atau kegiatan lapangan.
Dari penjelasan mengenai kegiatan ekstrakurikuler di atas, jelas penulis dapat klasifikasikan kegiatan
ekstrakurikuler kecabang olahraga merupakan salah satu jenis kegiatan
ekstrakurikuler karena merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan
potensi, minat dan bakat siswa serta memberikan kesempatan pada mereka untuk
mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri atau kelompok, dari
segi fungsi, prinsip, dan format kegiatannya pun sangat memenuhi kriteria bahwa
kegiatan ekstrakurikuler ke cabang olahraga sangat penting keberadaanya di tiap sekolah, baik
itu pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun perguruan tinggi sekalipun.
2.2.6 Pengaruh Kegiatan
Ekstrakurikuler
Dampak
positif pengaruh kegiatan ekstrakurikuler :
a.
Memberikan wawasan non akademik. Yang dapat membantu siswa dalam membentuk
pribadi dan karakter, serta menemukan jati diri siswa.
b.
sebagai sarana penyaluran bakat. Contoh : Seorang anak yang suka dengan musik
dapat menyalurkan bakatnya pada ekstrakurikuler kesenian.
c.
Memberikan wawasan akademik.
Contoh
:
●
Membentuk karakter siswa.
●
Menunjang prestasi belajar siswa.
2.3 Prestasi
Belajar
2.3.1 Pengertian Prestasi
Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne
(1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu
: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.
Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan
menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.Prestasi merupakan kecakapan atau
hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan
pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah
dicapai siswa dalam proses pembelajaran
.
2.3.2 Pengertian Belajar
Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selalu mengacu pada
prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan
mengalami suatu peruahan dalam dirinya.
Depdiknas (2008) mendefinisikan belajar “ sebagai
proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi atau pengalaman ”. Selanjutnya
Rusyan (1990:5) mengemukakan bahwa “ belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi melalui lingkungan ”.
Senada dengan Rusyan, Surakhmad (1984:65) mengemukakan
bahwa :
Belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku
yang terjadi di dalam satu situasi, bukan di dalam ruang hampa.Situasi belajar
ini ditandai dengan adanya motif-motif yang ditetapkan atau diterima oleh
murid.
Dari beberapa
pengertian belajar yang telah di kemukakan di atas secara umum dapat dikatakan
bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan
atau lebih khusus melalui prosedur latihan.
Jadi pada intinya orang yang belajar tidak sama
keadaanya dengan sebelum mereka melakukan perbuatan belajar itu. Dengan demikian
dapat di simpulkan bahwa: (1) dalam belajar faktor perubahan perilaku harus
ada, tidak dikatakan belajar apabila di dalamnya tidak ada perubahan perilaku,
(2) perubahan tersebut pada pokoknya didapatkan kecakapan/keterampilan baru,
dan (3) perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja.
Dari uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa tujuan
belajar yaitu mengadakan tingkah laku dan perbuatannya. Perubahan itu dapat
dinyatakan sebagai suatu kecakapan, keterampilan, suatu kebiasaan, suatu sikap,
suatu pengertian, sebagai pengetahuan atau penerimaan dan panghargaan.
2.3.3
Prinsip Dan Ciri Belajar
Dalam mengerjakan sesuatu seseorang harus mempunyai
prinsip-prinsip tertentu, begitu juga halnya dengan belajar. Untuk menertibkan
diri dalam belajar harus mempunyai prinsip sebagaimana yang diketahui prinsip
belajar memang kompleks tetapi dapat juga dianalisis dan diperinci dalam
bentuk-bentuk prinsip atau azas belajar
sebagaimana yang dinyatakan oleh Oemar Hamalik (9183:23) meliputi : ‘‘Belajar
adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan mempengaruhi secara dinamis
antara siswa dan lingkungan”. Belajar harus senantiasa bertujuan, searah dan
jelas bagi siswa.
Jadi belajar adalah memahami, usaha mencari, menemukan
dan melihat seluk beluk sesuatu, memecahkan masalah tidak hanya dalam pelajaran
eksakta, tetapi juga dalam mempelajari keterampilan motoris. Sedangkan
rangkaian dalam kegiatan belajar itu mempunyai ciri-ciri tertentu, Rusyan (1990:9)
mengemukakan bahwa ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:
a.
Proses belajar
adalah mengalami, berbuat, mereaksi dan melampaui.
b.
Proses belajar yang terbaik adalah apabila
siswa mengetahui status dan kemajuan.
c.
Proses belajar
merupakan kesatuan fungsional dari beberapa prosedur.
Agar memperoleh kesuksesan dalam belajar, siswa dalam
belajar perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan merangsang aktifitas belajar itu sendiri.
b.
Mengoptimalkan
hasil belajar.
c.
Mengerjakan
tugas dengan baik.
Kesuksesan belajar sebenarnya tidak terlepas dari cara
belajar yang siswa laksanakan itu sendiri. Belajar pada intinya tertumpu pada
berbagai kegiatan untuk menambah ilmu, dan wawasan untuk bekal hidup di masa
sekarang dan masa mendatang. Oleh karena itu belajar yang sungguh-sungguh di
harapkan siswa memperoleh hasil yang memuaskan, sehingga tujuan hidup dan
cita-cita di harapkan dapat terlaksana.
Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh
dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri.
Senantiasa ada hambatan dan rintangan dalam belajar, karena siswa itu harus
sanggup menghadapi atau mengatasi secara tepat. Belajar memerlukan bimbingan
baik itu dari guru atau tuntutan dari buku pelajaran itu sendiri.
Jenis belajar yang paling utama ialah belajar yang
berfikir kritis, lebih baik daripada pembentukan kebiasaan-kebiasaan
mekanis.Cara belajar yang paling efektif adalam dalam pembentukan pemecahan
masalah melalui kerja kelompok asalkan masalah tersebut disadari berama.
Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang
dipelajari, sehingga diperoleh pengertian-pengertian. Belajar memerlukan
latihan dan ulangan, agar apa-apa yang di pelajari dapat di kuasai. Belajar
harus di sertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. Belajar
di anggap berhasil apabila si pelajar telahsanggup menerapkan dalam prakteknya.
Banyak siswa
yang telah belajar dengan giat tetapi usahanya itu tidak memberikan hasil yang
di harapkan, dan sering kali memberikan kegagalan, bekerja keras belum tentu
menjamin seseorang dapat belajar dengan berhasil. Di samping itu seorang siswa
perlu memperhatikan syarat-syarat dapat belajar secara efisien atau belajar
dengan baik. Di antara syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Rohani yang
sehat, tidak berpenyakit saraf, tidak mengalami gangguan emosional, senang dan
stabil.
b.
Tempat balajar
menyenangkan, cukup
udara, cukup matahari, penerangan yang memadi.
c.
Tersedia cukup
bahan dan alat-alat yang diperlukan, dan alat-alat itu untuk menjadi sumber
belajar dan alat sebagai pembantu belajar.
2.3.4
Pengertian prestasi belajar
Kemampuan kognitif,
efektif dan psikomotor siswa
sangat menentuan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui
berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi,
tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung. Makmun (1998:111-112) mengemukakan tentang prestasi
belajar dapat dimanifestasikan ke dalam bentuk perubahan perilaku belajar
berupa:
a.
Pertambahan ilmu
pengetahuan yang berupa fakta-fakta,informasi, prinsip-prinsip atau
kaidah-kaidah, prosedur-prosedur atau pola kerja atau teori sistem nilai.
b.
Penguasaan
pola-pola perilaku kognitif, perilaku efektif dan perilaku psikomotor.
c.
Perubahan dalam
sikap-sikap kepribadian.
Jadi prestasi
belajar dapat diartikan sebagai gambaran keberhasilan seseorang dalam
mewujudkan kemampuan yang dimilikinya. Prestasi belajar tersebut berupa
perubahan perilaku, perubahan dalam pola kepribadian dan nilai atau angka-angka
sebagai wujud dalam kongkrit yang dapat dilihat.
Adapun prestasi dapat diartikan hasil yang diperoleh karena
adanya aktifitas belajar yang telah dilakukuan. Namun banyak orang beranggapan
bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada
lagi yang beranggap khusus mengartikan bahwa balajar menyerap pengetahuan.
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses
tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang
bersangkutan.
Berdasarkan
pengertian diatas, maka dapat di jelaskan bahwa prestasi belajar merupakan
tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan nilai
informasi-informasi yag diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi
belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari
materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar dapat
diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperhatikan
tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang
diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, wangmuba (2009) mengemukakan antara lain:
Faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern),
dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor yang berasal
dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar
diri anak antara lain adalah factor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
a. Faktor
Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam
diri individu itu sendiri, adapun yang dapat di golongkan ke dalam faktor
intern yaitu kecerdasan atau intelegensi, baka, minat dan motivasi.
1) Kecerdasan
Atau Intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat
di tentukan tinggi rendahnya intelegrasi
yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan
sebaya. Ada kalanya perkembangan ini di tandai oleh kemajuan-kemajuan yang berada antara satu
anak dengan anak yang lain. Sehingga seorang anak di usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi di bandingkan dengan kawan
sebayanya. Oleh karena itu factor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak
diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
2.Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki seorang
sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dangan apa yang dikemukakan
oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat
pengertiannya dengan kata ampitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu”. Dari pendapat diatas
jelaslah bahwa
tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat di tentukan oleh bakat yang
dimilikinya .
3.
Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang
diperhatikan terus menerus yang di sertai dengan rasa sayang. Menurut Slameto
(1995:57) mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah minat besar
pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat
siswa lebih mudah di pelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan
belajar.
4.Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang medorong keadaan siswa untuk
melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana
cara mengatur agar motivasi dapat di tingkatkan. Demikian pula dalam kaegiatan
belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk
belajar.
Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang
yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar.
Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan
dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan
siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. Dalam memberikan motivasi seorang
guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan
perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri
siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk
membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar
dangan kehendak sendiri belajar secara aktif.
b.
Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar dari siswa, yaitu beberapa
pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
Pengaruh lingkungan ini umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan
kepada individu, Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan
masyarakat”
1) Keadaan
Keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan
dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto(1995:60) bahwa:
Keluaraga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama.
Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat
menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan
dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan.
Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama
yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidikan dalam usaha meningkatkan
hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua
harus menaruh perhatian yang serius tantang cara belajar anak di rumah.
Perhatian ornag tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat
belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang
baik untuk belajar.
2) Keadaan
Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama
yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu
lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat.
Keadaan ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa,
sarana prasarana pembelajaran dan kurikulum. Hubungan antara diri dan siswa kurang baik kurang baik akan
mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Menurut Kartono (1995) mengemukakan “guru di tuntut
menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang
tepat dalam mengajar”. Oleh sebab itu, guru harus di tuntut untuk menguasai
bahan pelajaran yang akan di sajikan, dan mamiliki metode yang tepat dalam
mengajar.
3.
Lingkungan Masyarakat
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah
satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam
proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar
terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan
lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Dalam hal ini
Kartono (1995:5) berpendapat:
Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesulitan belajar
bagi anak, terutama anak-anak sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya
merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk
mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan
kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tidak menentu, anak pun dapat
terpengaruh pula.
Demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk
kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu
menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu,
apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin
belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya,
sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.
Tidak terkecuali dengan olahraga, jika anak berada
pada lingkungan tempat tinggal masyarakat yang gemar berolahraga, maka
kemungkinan besar anakpun akan gemar terhadap olahraga pula. Dan kondisi masyarakat
seperti itulah yang diharapkan oleh pendidikan jasmani khususnya dan negara pada umumnya.
2.5Pengaruh Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar
mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan
diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa
diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya
tujuan pendidikan.Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program
yang dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa
sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang
lebih maju.Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler
didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan
kemampuannya.
Untuk mencapai prestasi belajar siswa
sebagaimana yang diharapkan, maka perlu di perhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri
siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor
ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis
sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor
keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.Kegiatan-kegiatan
siswa di sekolah khususnya kegiatanekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna
menunjang pencapaian tujuan kurikulum.Yang dimaksud dengan kegiatan
terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program
yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing
oleh guru, sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik.
Dengan
Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan
tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran
yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di
sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan
Bagian penting dari kurikulum sekolah.Kegiatan ini menjadi salah satu unsure
penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut dalam tujuan
pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan (1987) sebagai berikut:
- Kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
- Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
- Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Dari
tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler
erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat
kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang membimbing siswa
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang studi yang
bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan
bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan
ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua minat remaja dapat digunakan
sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.Hasil yang dicapai siswa setelah
mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di ruang
kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan
ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya
siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam
berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstrakurikuler
yang digelutinya.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini
merupakan penelitian menurut pendekatan kuantitatif.Dengan metode kuantitatif akan
diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar
variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan
penelitian dengan jumlah sampel besar. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
angket untuk memperoleh data.
3.6
Prosedur
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Tahap
persiapan
2. Tahap
pelaksanaan
3. Tahap
pengamatan
3.6.1
Tahap
Persiapan
Menyiapkan daftar pernyataan dan soal-soal untuk
kemudian disusun menjadi angket
Mengetik
angket sesuai judul
Mengkopi
angket sebanyak obyek penelitian
3.6.2
Tahap
Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini meliputi
langkah-langkah kerja dalam pengumpulan dan penelitian obyek dengan menggunakan
angket, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut :
Mencari obyek
Menyebarkan
angket kepada obyek penelitian yang telah ditentukan
Angket
yang telah disebarkan kemudian di jawab oleh obyek pengamatan
Angket
yang telah disebarkan di tarik kembali untuk kemudian diamati
3.6.3 Tahap Pengamatan
Parameter
yang diamati meliputi :
1.Tingkat
perbedaan prestasi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dengan yang tidak
mengikuti ekstrakurikuler.
Dari
populasi yang ada, di ambil beberapa sebagai sampel penelitian
Peneliti
melakan pengamatan berdasarkan hasil
terbanyak pada angket
Kemudian
catat hasil pada tabel yang dihitung dengan rumus
|
Diamati hasil prestasi
dengan angket lalu dilakukan perbandingan
3.7 Analisis data
Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif
kuantitatif dengan persentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Hasil
Presentase
×100
Untuk
mempermudah penafsiran terhadap hasil persentase, maka digunakan klasifikasi
persentase (Arikunto, 1998:246). Kemudian hasilnya dideskripsikan sebagai
penelitian kualitatif. Selanjutnya data yang bersifat kuantitatif dalam bentuk
angka-angka hasil perhitungan pencarian persentase dimaksud untuk mengetahui
status sesuatu yang dipersentasikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Setelah
membagikan angket ke siswa siswi SMA Tunas Luhur (Full Day
School) Paiton angket kemudian di analisis dengan lebih lanjut dan kemudian
hasilnya dicatat pada
tabeldi bawah ini :
Tabel 4.1
HasilPengaruhKegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton.
No
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah anda suka berolahraga?
|
93%
|
7%
|
2.
|
Apakah anda menyukai pelajaran Pendidikan Jasmani?
|
86%
|
14%
|
3.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan
stres dan membantu daya pikir anda menjadi lebih baik?
|
80%
|
20%
|
4.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga di SMA TL baik bagi
prestasi Pendidikan Jasmani anda?
|
86%
|
14%
|
5.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga yang anda ikuti juga
banyak membantu prestasi belajar di
sekolah?
|
63%
|
37%
|
6.
|
Apakah dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler
olahraga semangat belajar anda menjadi lebih baik?
|
70%
|
30%
|
7.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga yang anda ikuti
sesuai dengan kemampuan anda?
|
86%
|
14%
|
8.
|
Apakah nilai pelajaran Pendidikan Jasmani anda
menjadi lebih baik setelah mengikuti ekstrakurikuler olahraga ?
|
70%
|
30%
|
9.
|
Apakah waktu belajar anda terganggu dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler olahraga?
|
26%
|
74%
|
10.
|
Apakah nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani
menurun jika waktu belajar anda terpotong kegiatan ekstrakurikuler olahraga?
|
20%
|
80%
|
11.
|
Apakah anda menyukai Pelajaran Pendidikan jasmani?
|
83%
|
17%
|
12.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan
stres?
|
86%
|
14%
|
4.2 Pembahasan
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah anda suka berolahraga?
|
93%
|
7%
|
Dari penelitian yang diambil sesuai data
angket diatas, dapat diketahui bahwaPengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga
terhadap Prestasi Pendidikan
Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton
menyatakan sebanyak (28) 93%
menyukai olahraga dan (2)7% menyatakan tidak
senang dengan olahraga.
Mereka senang karena olahraga adalah
pelajaran yang sangat menyenangkan dan dapat membuat diri kita segar,tidak
terlihat lemas.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
2.
|
Apakah anda menyukai pelajaran Pendidikan Jasmani?
|
86%
|
14%
|
Dari penelitian yang diambil sesuai
data angket diatas, dapat diketahui bahwa Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan
Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton
menyatakan sebanyak (26)86%
menyukai
pelajaran Pendidikan Jasmani, mereka menyukai pelajaran Pendidikan Jasmani
karena pelajaran tersebut pelajaran yang sangat menyenangkan
dan (4)14% menyatakan siswa
tidak menyukai pelajaran Pendidikan Jasmani. Mereka senang menyukai pelajaran Pendidikan Jasmani
karena pelajaran tersebut membuat tubuh kita menjadi bugar.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
3.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan stres dan membantu
daya pikir anda menjadi lebih baik?
|
80%
|
20%
|
Dari
penelitian yang diambil sesuai data angket diatas, dapat diketahui bahwa bahwa Pengaruh Kegiatan
Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi
Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton menyatakan sebanyak (24)80% merasa pelajaran ekstrakurikuler olahraga dapat
menghilangkan stress dan membantu daya pikir anda menjadi lebih baik
dan (6)20% menyatakan ekstrakurikuler olahraga tidak dapat menghilangkan
stress dan tidak membantu daya pikir siswa menjadi lebih baik. Mereka berfikir kalau mengikuti ekstrakurikuler
olahraga,mereka akan menjadi yang lebih baik dan bisa membantu daya fikir
mereka.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
4.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga di SMA Tunas Luhur baik bagi prestasi
Pendidikan Jasmani anda?
|
86%
|
14%
|
Dari penelitian yang diambil sesuai
data angket diatas, dapat diketahui bahwa Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan
Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton
menyatakan (26)86%
ekstrakurikuler olahraga di SMA Tunas Luhur baik bagi
prestasi pendidikan jasmani dan (4)14% ekstrakurikuler olahraga di SMA Tunas Luhur tidak
baik bagi prestasi pendidikan jasmani. Menurut mereka dengan adanya ekstrakurikuler olahraga
membuat daya fikir dan prestasi kita akan membaik terutama bagi prestasi
Pendidikan Jasmani mereka.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
5.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga yang anda ikuti juga banyak membantu prestasi
belajar di sekolah?
|
63%
|
37%
|
Dari penelitian yang diambil sesuai
data angket diatas, dapat diketahui Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga
terhadap Prestasi Pendidikan
Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton
menyatakan (19)15% ekstrakurikuler olahraga yang siswa-siswa ikuti juga
banyak membantu prestasi belajar di
sekolah dan (11)85% ekstrakurikuler olahraga yang siswa-siswi ikuti tidak
banyak membantu prestasi belajar di sekolah. Menurut mereka ekstrakurikuler olahraga juga banyak
membantu prestasi belajar mereka di sekolah.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
6.
|
Apakah dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler olahraga semangat
belajar anda menjadi lebih baik?
|
70%
|
30%
|
Dari
penelitian yang diambil sesuai data angket diatas, dapat diketahui bahwa
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton menyatakan (21)70% dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler olahraga
semangat belajar anda menjadi lebih baik dan (9)30% dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler olahraga
semangat belajar anda menjadi tidak baik. M enurut
mereka dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler olahraga semangat belajar mereka
akan menjadi lebih baik karena fikiran mereka kalau sudah olahraga akan terasa
rileks.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
7.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga yang anda ikuti sesuai dengan
kemampuan anda?
|
86%
|
14%
|
Dari penelitian yang diambil sesuai
data angket diatas, dapat diketahui bahwa Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan
Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton
menyatakan (26)86%
ekstrakurikuler olahraga yang siswa-siswi ikuti sesuai
dengan kemampuan anda dan (4)14%
ekstrakurikuler olahraga yang siswa-siswi ikuti tidak sesuai dengan kemampuan
anda. Menurut mereka ekstrakurikuler olahraga yang mereka ikuti sesuai dengan
kemampuan mereka, karena mereka memilih sendiri ekstrakurikuler yang terbaik
bagi diri sendiri/kemauanya sendiri.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
8.
|
Apakah nilai pelajaran Pendidikan Jasmani anda menjadi lebih baik
setelah mengikuti ekstrakurikuler olahraga ?
|
70%
|
30%
|
Dari
penelitian yang diambil sesuai data angket diatas, dapat diketahui bahwa
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton menyatakan (21)70% nilai pelajaran Pendidikan Jasmani siswa-siswi menjadi
lebih baik setelah mengikuti ekstrakurikuler olahraga
dan (9)30% nilai pelajaran Pendidikan Jasmani siswa-siswi menjadi
tidak baik/menurun setelah mengikuti
ekstrakurikuler olahraga. Menurut mereka nilai pelajaran Pendidikan Jasmani
mereka menjadi lebih baik setelah mengikuti ekstrakurikuler olahraga, Karena
setelah selesai mengikuti ekstrakurikuler pikiran kita akan lebih baik dan mereka bisa berfikir dengan baik.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
9.
|
Apakah waktu belajar anda terganggu dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler olahraga?
|
26%
|
74%
|
Dari penelitian yang diambil sesuai
data angket diatas, dapat diketahui bahwa Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan
Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton
menyatakan (8)26%
waktu belajar siswa-siswi terganggu dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler olahraga dan (22)74% waktu belajar siswa-siswi tidak terganggu dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Menurut mereka waktu belajar mereka tidak terganggu
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, karena mereka lebih menyukai
mengikuti kegietan ekstrakurikuler olahraga ketimbang pelajaran dalam sekolah.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
10.
|
Apakah nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani menurun jika waktu
belajar anda terpotong kegiatan ekstrakurikuler olahraga?
|
20%
|
80%
|
Dari
penelitian yang diambil sesuai data angket diatas, dapat diketahui bahwa
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton menyatakan (6)20% nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani menurun jika
waktu belajar siswa-siswi terpotong kegiatan ekstrakurikuler olahraga
dan (24)70% nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani
tidak/meningkat menurun jika waktu belajar siswa-siswi terpotong kegiatan
ekstrakurikuler olahraga. Menurut mereka nilai mata pelajaran Pendidikan
Jasmani tidak menurun jika waktu belajar mereka terpotong kegiatan
ekstrakurikuler olahraga, karena mereka berfikir kalau kegiatan ekstrakurikuler
olahraga menambah semangat belajar mereka.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
11.
|
Apakah anda menyukai pelajaran Pendidikan Jasmani?
|
83%
|
17%
|
Dari
penelitian yang diambil sesuai data angket diatas, dapat diketahui bahwa Pengaruh
Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton menyatakan (25)83% siswa-siswi menyukai pelajaran Pendidikan
Jasmani dan
(5)17%
siswa-siswi tidak menyukai pelajaran Pendidikan Jasmani. Menurut mereka pelajaran Pendidikan Jasmani pelajaran
yang banyak di senangi siswa-siswi, karena pelajaran Pendidikan Jasmani
pelajaran yang bebas mau melakukan olahraga apa saja.
No
|
Pertanyaan
|
Iya
|
Tidak
|
12.
|
Apakah ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan stress?
|
86%
|
14%
|
Dari
penelitian yang diambil sesuai data angket diatas, dapat diketahui bahwa
Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani Siswa SMA Tunas Luhur Paiton menyatakan (26)86% ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan stress
dan (4)14% ekstrakurikuler olahraga tidak dapat
menghilangkan stress. Menurut mereka ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan stress,
karena pelajaran tersebut d luar fikiran siswa-siswi.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa siswa SMA Tunas Luhur
(Full Day School) Paiton merasa berkonsentrasi saat belajar jika
diiringi dengan olahraga, siswa lebih senang memilih berolahraga karena mereka
tahu bahwa sebenarnya olahraga dapat membuat pikiran kita lebih rilek/santai,
menurut siswa olahraga menyebabkan dirinya semangat untuk belajar.Melalui
kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran
yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang
membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang
studi yang bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat
menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan
ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua minat remaja dapat digunakan
sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.Hasil yang dicapai siswa setelah
mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di ruang
kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan
ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya
siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam
berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekskul yang
digelutinya.
5.2 Saran
Dari
hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat menyarankan:
a.
Bagi guru bahwa
olahraga baik untuk kesehatan, rileks, terutama untuk pikiran siswa, sehingga
sebaiknya guru-guru menyarankan kepada siswa agar berolahraga jika masih ingin
dirinya menjadi sukses dan berprestasi.
b.
Bagi siswa,
hendaklah lebih memperhatikan akan manfaat berolahraga bagi tubuh kita, selain
kita sering sakit-sakitan daya ingat dan konsentrasinya juga akan berkurang.
c.
Peneliti
menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki,
untuk itu diharapkan ada penelitian yang dapat mengembangkan penelitian ini,
dan penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian atau pustaka dalam melakukan
penelitian lebih lanjut yang lebih relevan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arie,
Sandy Hefanto. 2008. Malang.
Arikunto,
Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Suatau Pendekatan Praktek. Jakarta :
Renika Cipta
LAMPIRAN
Lembar Angket
“Pengaruh
Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga terhadap Prestasi Pendidikan Jasmani
Siswa SMA Tunas Luhur Paiton”
Nama :
Kelas :
Ekstrakurikuler :
1. Apakah anda suka berolahraga?
a)
Ya
b)
Tidak
2. Apakah anda menyukai pelajaran pendidikan jasmani?
a)
Ya
b)
Tidak
3. Apakah ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan
stress dan membantu daya pikir anda menjadi lebih baik?
a) Ya
b) Tidak
4. Apakah ekstrakurikuler olahraga di SMA Tunas Luhur
baik bagi prestasi pendidikan jasmani
anda?
a) Ya
b) Tidak
5. Apakah ekstrakurikuler olahraga yang anda ikuti juga
banyak membantu prestasi belajar di
sekolah?
a) Ya
b) Tidak
6. Apakah dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler olahraga
semangat belajar anda menjadi lebih baik?
a) Ya
b) Tidak
7. Apakah ekstrakurikuler olahraga yang anda ikuti sesuai
dengan kemampuan anda?
a)
Ya
b)
Tidak
8. Apakah nilai pelajaran Pendidikan Jasmani anda menjadi
lebih baik setelah mengikuti ekstrakurikuler olahraga ?
a)
Ya
b)
Tidak
9. Apakah waktu belajar anda terganggu dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler olahraga?
a)
Ya
b)
Tidak
10. Apakah nilai mata pelajaran pendidikan jasmani menurun
jika waktu belajar anda terpotong kegiatan ekstrakurikuler olahraga?
a)
Ya
b)
Tidak
11. Apakah anda menyukai pelajaran pendidikan jasmani?
c)
Ya
d)
Tidak
12. Apakah ekstrakurikuler olahraga dapat menghilangkan
stress?
a) Ya
b) Tidak